Teramat indah
ketika lidah bergoyang dengan semaunya
Menari bak
primadona dengan jari jemari yang lentik
Seiring dengan
irama pikiran yang tak tenang
Mengeluarkan kata-kata
yang menusuk bagai duri
Hingga ketika hati
mendengar
Tersayat dengan
indah namun menyakitkan
Ingin ku berlari
Namun telinga sudah
tak mampu menolak
Hingga kaki pun
lemas bagai tulang sudah rapuh
Ingin ku berpaling
Namun mata sudah
terlanjur menatap aura amarah
Hingga tak sanggup
untuk berkelit sedikit pun
Walau aku harus tak
sabar mendengar ocehan mu
Aku terima semua
ini dengan lapang dada
Berharap semua ini
menjadi mata pelajaran baru
Untuk aku tulis
dalam perjalanan hidup ku
Agar aku lebih
mengerti akan semua ini
Dengan harapan
tulus dalam hati
Kebahagiaan datang
pada akhirnya
Dalam hidup kita
berdua
Sampai sang malaikat
datang dengan tersenyum
Untuk mengambil
jiwa kita berdua.